Sabtu, 14 Juli 2012

Antara Pengampunan dan Konsekuensi DOSA

Dan berkatalah Daud kepada Allah:
"Bukankah aku ini yang menyuruh menghitung rakyat dan aku sendirilah yang telah berdosa dan yg melakukan kejahatan, tetapi domba-domba ini, apakah yg dilakukan mereka ? Ya TUHAN, Allahku, biarlah tangan-Mu menimpa aku dan kaum keluargaku, tetapi janganlah tulah menimpa umat-Mu (1 Tawarikh 21:17)

Kira2 begitulah jawaban Daud pada TUHAN ketika ia sudah melakukan sebuah kesalahan dihadapan TUHAN. Kalau ditelusuri lebih dalam lagi; kisah yang tertulis dalam 1 Tawarikh 21 ini dan pasal sebelumnya; kita menemukan Daud, sedang berada dalam posisi tertinggi, posisi enak karna kemenangan demi kemenangan Tuhan berikan pada Daud. Namun dalam keadaan itu, Daud justru diperhadapkan dengan tawaran iblis untuk menghitung jumlah orang israel (karna iblis sangat tau persis kapan saatnya manusia itu lemah) (Yoab: sebenarnya tidak mengerti maksud Daud untuk menghitung jumlah orang israel) tetapi Yoab tetap melaksanakan karna itu adalah titah Raja. Hasilnya diberitahukan kepada Raja bahwa di israel ada 1.100.000 Orang dapat memegang pedang, Di Yehuda 470.000 Orang dapat memegang pedang. Bisa di bayangkan betapa senangnya hati Raja Daud mendengar laporan Yoab; karna dia punya pasukan yang luar biasa, pasukan yang hebat. Kalau boleh saya tebak; Daud pasti berkata dalam hatinya: Kemenangan sudah di tanganku. Daud tidak sadar bahwa: ..."Hal itu jahat dimata Allah, sebab itu dihajarnya orang israel (1 Tawarikh 21:7). Karna " Tuhan menyelamatkan bukan dengan pedang dan bukan dengan lembing." (1 Samuel 17:14a). Tuhan punya 1001 cara untuk menolong kita dengan cara yang ajaib.


Akibat dari kecerobohan Daud, Tuhan menghukum Daud dan orang israel dengan tiga pilihan: 
1. Tiga tahun kelaparan
2. Tiga Bulan melarikan diri dari hadapan musuh
3. Tiga hari penyakit sampar
Dan Daud menjatuhkan pilihannya pada poin ke tiga; dengan berkata lebih baik jatuh di tangan TUHAN dari pada jatuh dalam tangan manusia (Ayat 13).

Kasus yang lain yang serupa tapi tak sama dengan ini: Ketika Daud mengambil Batsyeba sebagai istrinya dengan cara yang licik (II Samuel 11:1-27) - "Setelah lewat waktu berkabung, maka Daud menyuruh membawa perempuan itu (Batsyeba) kerumahnya. Perempuan itu menjadi istrinya dan melahirkan seorang anak laki2 baginya. Tetapi hal yg dilakukan Daud itu adalah jahat dimata TUHAN (II Sam. 11:27)".

Dari kedua kasus diatas, ada beberapa hal yang menjadi perenungan;
Pertama: Ketika Daud jatuh dalam dosa pada kasus yang pertama itu disebabkan oleh karna kesombongannya, sedangkan penyebab pada kasus yang kedua adalah karna hawa nafsunya. Namun dari kedua kasus DOSA yang dilakukan oleh Daud itu, kalau kita baca di ayat berikutnya walaupun Daud telah mengakui perbuatannya dihadapan Tuhan dan Tuhan mengampuni Daud, namun selalu ada konsekuensi dari setiap dosa yang dia lakukan.
Kedua:  Daud tidak jatuh dalam dosa ketika mengalami kekalahan, tetapi justru disaat-saat Daud lagi naik daun. Maka hati2lah, ketika sedang memikmati kenyamanan hidup seperti diatas angin. Karna hidup ini berputar seperti roda, kadang diatas dan kadang dibawah.
Ketiga: Daud hidup oleh karna Anugrah Tuhan.


" Jika Allah dipihak kita, siapakah yang akan melawan kita? (Roma 8:31b)


Terpujilah nama Tuhan kita Yesus Kristus, Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar