Jumat, 20 Januari 2012

Cara Tuhan membentuk Kepribadian kita

     Dalam Yeremia 18 : 1-10; Firman Tuhan yg datang kepada Yeremia, bunyinya: Pergilah dengan segera kerumah tukang periuk! Disana Aku (Tuhan) Akan memperdengarkan perkataan-perkataanku kepadamu...........Apabila bejana yg sedang dibuatnya dari tanah liat ditangannya itu, rusak, maka tukang periuk itu mengerjakan kembali menjadi bejana lain menurut apa yang baik pada pemandangannya.

Seringkali kita (Saya dan anda) menyanyikan lirik lagu Rohani yang sudah sangat terkenal ini: 
Bagiakan bejana siap dibentuk,
Demikan hidupku ditanganMu...................
Jadikanku alat dalam rumahMu
Inilah hidupku ditanganMu
Bentuklah s'turut kehendakMU,
Pakailah sesuai rencanaMu.

Kumau spertiMu Yesus, disempurnakan slalu
Dalam seg'nap jalanku memuliakan nanaMu.

       Apakah pujian ini hanya sebatas ucapan bibir, alias lain dibibir lain dihati, sehingga saat menyanyikannya: disertai dengan tangisan (emosional) mungkin karna terharu, atau apalah alasannya (Saya tidak menghakimi)..
Ataukah memang benar-benar merasakan jamahan Tuhan setiap kali kita nyanyikan lagu ini ? Jawab sendiri dalam hati.

       Yang jelas Cara Tuhan membentuk kepribadian kita, kadang kala tidak sesuai dengan keinginan kita. Rasanya sakit, berat, seperti dalam kekangan, karna kita tidak mengerti maunya sang pembentuk kehidupan. Hidup kita ini ibarat tanah liat, dan Tuhan yang menjadi Tukang periuknya; yang membentuk seperti apa yang Dia mau dan baik menurut pemandanganNya.

Saya pernah menyaksikan sendiri bagaimana cara pembuatan tembikar, batu bata, genteng  dll, (karna kebetulan orang tua saya punya salah satu usaha tersebut) yang bahannya terbuat dari tanah liat. Ketika si tukang mulai mengolah tanah liat itu , banyak proses yg harus dilalui. 
1. Tanah liatnya harus dipisahkan dulu ketempat yg baru, 
2. kemudian dihancurin sampai lunak, 
3. Baru mulai dibentuk, 
Dan apabila ada sedikit saja kerikil kecil/benda asing dalam tanah liat itu saat membentuk, sudah bisa dipastikan, benda yg dihasilkan mudah rusak. Tetapi si tukang tidak kehabisan akal; dia hancurin lagi, dibersihkan dan di bentuk ulang seperti dalam Yesaya 18:4 "Apabila bejana yg sedang dibuatnya dari tanah liat ditangannya itu, rusak, maka tukang periuk itu mengerjakan kembali menjadi bejana lain menurut apa yang baik pada pemandangannya"

Ketika Tuhan membentuk kepribadian kita menjadi orang yg bermanfaat dan bisa menjadi berkat bagi banyak orang, seharusnya kita berkata: "...Kamilah tanah liat dan Engkaulah yang membentuk kami, dan kami sekalian buatan tanganMu (Yesaya 64:8)" karna itulah yang baik menurut pemandangan Tuhan.

Jadi inilah proses yang seharusnya kita ikuti dalam cara Tuhan membentuk kepribadian kita: yaitu dibentuk seturut kehendak Tuhan; seperti lirik lagu diatas; kita harus imani setiap kali kita menyanyikannya, sampai pada akhirnya kita mengerti bahwa cara Tuhan membentuk kepribadian kita, tidak seperti apa yang kita pikirkan, dan tidak sama seperti apa yang kita inginkan.

Sudahkah anda menuruti apa maunya Tuhan, tanpa persungutan, pemberontakan, omelan dan tanpa berbantah-bantah ?

Tuhan Yesus memberkati,
 Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar