Rabu, 21 Maret 2012

Mencintai Firman Tuhan

Betapa kucintai TauratMu! Aku merenungkannya sepanjang hari. PerintahMu membuat aku lebih bijaksana dari pada musuh-musuhku, sebab selama-lamanya itu ada padaku.Aku lebih berakal budi dari pada semua pengajarku, sebab peringatan-peringatanMu kurenungkan. Aku lebih mengerti dari pada orang-orang tua, sebab aku memegang titah-titahMu. Terhadap segala jalan kejahatan aku menahan kakiku, supaya aku berpegang pada firmanMu.Aku tidak menyimpang dari hukum-hukumMu, sebab Engkaulah yg mengajar aku. Betapa manisnya janjiMu itu bagi langit-langitku, lebih dari pada masi bagi mulutku. Aku beroleh pengertian dari titah-titahMu, itulah sebabnya aku benci segala jalan dusta.FirmanMu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku. Mazmur 119 : 97-105 

Zaman dulu, ketika listrik masih belum merata masuk diseluruh pelosok daerah terpencil; (saya mengalami waktu masih dikampung) yg namanya pelita itu, sangat-sangat dibutuhkan oleh semua orang untuk menerangi kegelapan, kalau tidak ada pelita makin gelaplah kegelapan itu dan bisa kesandung. Dari bacaan firman Tuhan diatas timbul pertanyaan dalam hati, mengapa seorang pemazmur berkata "FirmanMu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku - Mzm 119:105" Apakah karna Firman Tuhan itu sama persis seperti pelita yg hanya bisa menerangi kegelapan dunia? jawabannya Firman Tuhan bukan sembarang pelita yg hanya mampu menerangi kegelapan dunia disekeliling kita, tetapi firman Tuhan itu mampu membuat kita lebih bijaksana (mzm.119:98), firman Tuhan membuat kita lebih berakal budi (mzm.119:99), firman Tuhan adalah Rel kehidupan (mzm.119:101). Bahkan dikatakan, ..."Firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan hati dan pikiran kita".(Ibrani 4:12). Sehingga pemazmur berkata "Betapa kucintai taurat-Mu...(Mzm 119:97).

Ada pelajaran menarik yg saya dapatkan; Pelita itu tidak akan tetap menyala kalau tidak di isi dengan minyak. Sebuah pelita tidak akan dikatakan pelita kalau tidak ada "wadah, sumbu dan minyak". Maka Supaya firman itu bisa menjadi pelita dalam kehidupan kita, dan pelita itu tetap menyala : cintailah firman Tuhan, isilah hari-harimu dengan persekutuan yang indah dengan Tuhan, baik secara pribadi maupun persekutuan dengan saudara seiman. 


Mari kita terus mempertajam pendengaran kita terhadap firman Tuhan setiap hari sehingga kita  semakin kuat didalam Tuhan dan menjadi anak-anakNya yang taat. (Living Water March 19 2012)

Tuhan Yesus memberkati.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar