Jumat, 09 Maret 2012

Gereja adalah anggota keluarga

Titus 2:1-10

Gereja adalah anggota keluarga, yang terdiri dari: Hamba Tuhan dan jemaat, Orang tua (Bapak/Ibu), pemuda/i, remaja dan anak-anak. Dimana didalamnya bisa menjalin hubungan yg  erat, ada kedekatan yg penuh kehangatan satu sama lain, saling berbagi suka maupun duka.
Namun sering kali dalam ruang lingkup gereja, sering kali terjadi banyak masalah; dimana yang satu menganggap dirinya lebih penting dari pada yang lain. Saya juga heran, kenapa bisa terjadi hal yang demikian, pada hal dalam lingkungan gereja selalu mengajarkan tentang hal-hal yang baik dan benar.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh gereja saat ini, supaya  ada kesatuan dalam gereja.
1. NASIHAT KEPADA HAMBA TUHAN
(Ayat 1: ...." Beritakanlah apa yang sesuai dengan ajaran yang sehat ". Apakah seorang Hamba Tuhan sudah melakukan seperti yang tertulis dalam kitab titus ini..? Apakah ajaran yg diajarkan selama ini ajaran sehat, atau hanya ajaran  yang menyenangkan pendengaran jemaat..?
Karna ada sebagian hamba Tuhan yang tidak berani menyatakan kebenaran sesuai firman Tuhan atau sesuai pesan Tuhan, karna takut kalau jemaat tersinggung dan menghilang dari gereja. Apalagi kalau jemaatnya yg punya duit banyak; suka memberi dan lain sebagainya. Contoh kecil saja: Hamba Tuhan kadang tidak tegas untuk mengingatkan ke jemaat untuk memberi/mengembalikan persembahan persepuluhan yg adalah miliknya Tuhan. Yang Tuhan mau adalah TAAT pada kebenaran firman Tuhan (Bandingkan dengan Ulangan 28 : 1-6) Bahkan dalam II Timotius 4:1-5: Yg Tuhan Anjurkan: "Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasehatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran". 

2. NASIHAT UNTUK ORANG TUA (Bapak2)
Ayat 2 "Laki-laki yg tua hendaklah hidup sederhana, terhormat, bijaksana, sehat dalam iman, dalam kasih dan dalam ketekunan". Orang Tua seharusnya memberi teladan yg baik bagi generasi muda, dengan menjadi diri sendiri; apa adanya. Hidup terhormat; bukan karna punya gelar; jabatan tetapi benar-benar punya kharisma/wibawa ilahi. Nasehat yg lain adalah harus bijaksana; artinya berhikmat dalam memimpin keluarganya serta sehat dalam iman, sehat dalam kasih, bertekun dalam doa.

3. NASIHAT KEPADA IBU-IBU
Ayat 3-4 -> "Demikian juga perempuan-perempuan yang tua, hendaklah mereka hidup sebagai orang-orang beribadah, jangan memfitnah, jangan menjadi hamba anggur, tetapi cakap mengajarkan hal-hal yang baik dan dengan demikian mendidik perempuan-perempuan muda mengasihi suami dan anak-anaknya". Hal ini sudah menjadi barang langka saat ini karna ibu-ibu kebanyakan mulai kehilangan rasa percaya diri oleh karna perubahan dan perkembangan zaman, yg konon katanya zaman GAUL...juga dipengaruhi oleh perubahan bentuk fisik, dan emosi. Bahkan dibeberapa komunitas yg saya temui, terutama dilingkungan ditempat saya bekerja, ada beberapa ibu muda yang menjalin hubungan dengan suami orang lain; masih mencari perhatian dari pemuda lain yg masih "brondong", dll. Kalau hal ini terjadi dalam ruang lingkup gereja, bagaimana mungkin bisa tergenapi  seperti yg Tuhan harapkan..?
Nah inilah nasihat yg tepat untuk ibu-ibu: Hiduplah seperti orang yg beribadah karna hidup ini untuk memuliakan nama Tuhan. Jangan suka memfitnah, karna "Fitnah lebih kejam dari pembunuhan". Jangan menjadi hamba anggur; maksudnya mabuk-mabukan, jangan mabuk harta, jangan mabuk laki orang, dll. Seorang ibu yg baik seharusnya menjadi contoh untuk anak-anaknya terutama yg punya anak gadis dan harus bisa mengurus rumah tangganya sendiri serta bisa lebih mengasihi suami dan anak-anaknya.


4. NASIHAT UNTUK ORANG MUDA
Ayat 6 -> " Demikian juga orang-orang muda; nasihatilah mereka supaya mereka menguasai diri dalam segala hal.."  Sayapun sempat bertanya: kenapa Tuhan anjurkan supaya anak muda harus bisa menguasai diri dalam segala hal..??? Kalau jawaban saya secara pribadi; karna pernah muda; sekarang pun masih muda...! Karna Kecenderungan pemuda adalah sering dikuasai oleh EMOSI. Jadi hai kaum muda, mulailah belajar untuk menguasai diri, belajar memerintah diri sendiri; sehingga tidak selalu diperbudak oleh emosimu.


Maka ketika kita mengerti ke empat hal ini, dan mau taat pada kehendak Tuhan, maka saya yakin seyakin-yakinnya hidup kita akan diberkati oleh Tuhan. Amin


Tidak ada komentar:

Posting Komentar